Kamis, 16 Maret 2017

MENGENAL DUA MACAM MAQIM

0 komentar

Dalam ILMU TAUHID dikenal dua macam maqam:
1). MAQAM FANA,
Yaitu : memandang dan bermusyahadah tentang EMPAT
perkara =
"TAUHIDUL AF'AL, TAUHIDUL ASMA, TAUHIDUS SIFAT
dan TAUHIDUDZ DZAT".
2). MAQAM BAQA.
Terdiri dari
SYUHUDUL KATSRAH FIL WAHDAH,
Yang Artinya
"memandang yang banyak di dalam yang satu".
Dan SYUHUDUL WAHDAH FIL KATSRAH,
Yakni memandang yang satu di dalam yang banyak.

MAQAM BAQA lebih tinggi dan lebih mulia daripada
MAQAM FANA. Karena, MAQAM FANA akan binasa dan
lenyap di bawah AHDIYYAH ALLAH, sedangkan MAQAM
BAQA adalah MAQAM yang tetap dan kekal di dalam
WAHDIYYAH ALLAH.
Selain itu, MAQAM FANA adalah MAQAM dari pandangan,
bahwa
TIADA YANG MAUJUD KECUALI ALLAH,
sementara MAQAM BAQA adalah MAQAM dari
pandangan, bahwa ALLAH dan QAYYUMIYYAH-NYA
senantiasa menyertai setiap ZARRATTUL WUJUD (bagian
terkecil dari wujud), yang berarti Ia QAIM (berdiri) di
atas segala Wujud.
MAQAM BAQA dinamakan juga MAQAM TAJALLI,
ZHUHUR (penampakan), dan MAQAM.

Penjelasan lebih lanjut mengenai MAQAM ini, dapat
dilihat dari kalimat-kalimat berikut:
"AKU TIDAK MELIHAT SESUATU MELAINKAN
AKU MELIHAT ALLAH BERSAMANYA."
"AKU TIDAK MELIHAT SESUATU MELAINKAN
AKU MELIHAT ALLAH DI DALAMNYA."
"AKU TIDAK MELIHAT SESUATU MELAINKAN
AKU MELIHAT ALLAH SEBELUMNYA."
"AKU TIDAK MELIHAT SESUTU MELAINKAN
AKU MELIHAT ALLAH SESUDAHNYA."

MAQAM BAQA tidak dapat dicapai kecuali telah melewati
MAQAM FANA.
Dengan kata lain, MAQAM BAQA merupakan MAQAM
yang dihasilkan dari MAQAM FANA.
Karena dihasilkan dari MAQAM FANA, maka MAQAM
BAQA tidak lain daripada FANAULFANA (lenyap dalam�

kelenyapan), yang dicapai setelah fana

Baca Selengkapnya →

KALIMAH ALLAH YG SEMPURNA

0 komentar

   DI dalam Kitab Fathurrahman, disebutkan bahwa nama "ALLAH" itu tertulis didalam AL-QUR'AN sebanyak 2.696 tempat. Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil?
Mengapa begitu banyak nama ALLAH, DZAT yang MAHA ESA itu bagi kita…?

☞☞☞

Allah, Dzat yang maha esa, berpesan :
"WAHAI HAMBAKU JANGANLAH KAMU SEKALIAN LUPA KEPADA NAMAKU"
Maksudnya : ALLAH itu NAMAKU dan DZATKU, dan tidak akan pernah bercerai, NAMAKU dan DZATKU itu satu.

☞☞☞

ALLAH SWT juga telah menurunkan SERATUS kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah EMPAT kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur'annul karim, dan rahasia Al-Qur'annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah "ALLAH".

Begitu pula dengan kalimah "LA ILAHA ILALLAH" jika ditulis dalam bahasa arab ada DUA BELAS huruf, dan jika digugurkan DELAPAN huruf
pada awal kalimah "LA ILAHA ILALLAH", maka akan tertinggal EMPAT huruf saja, Yaitu "ALLAH".

Makna kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung makna dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh ALLAH SWT dalam bentuk yang paling sempurna.

ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar ALIF, LAM DIAWAL, LAM DIAKHIR dan HA.
Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya,
Yaitu = huruf ALIF (ا ), maka akan tersisa TIGA huruf saja dan bunyinya tidak ALLAH lagi tetapi akan berbunyi LILLAH, Artinya : bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, Yaitu = huruf LAM AWAL (ل ), maka akan tersisa DUA huruf saja dan bunyinya tidak LILLAH lagi tetapi akan berbunyi LAHU. "LAHU MAFISSAMAWATI WAL ARDI" Artinya : Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, Yaitu = huruf LAM AKHIR ( ل), maka akan tersisa SATU huruf saja dan bunyinya tidak LAHU lagi tetapi HU, "HUWAL HAIYUL QAYUM", Artinya : DZat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.

Kalimah HU ringkasnya dari kalimah HUWA, sebenarnya setiap kalimah HUWA, Artinya DZAT, misalnya :
"QUL HUWALLAHU AHAD" Artinya : DZAT yang bersifat kesempurnaan yang dinamai ALLAH. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, Artinya DZAT.

☞☞☞

Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga. Perhatikan beberapa pengguguran-pengguguran dibawah ini :
  Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan LAM (ل ) pertama dan LAM (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), Yaitu huruf ALIF dan huruf HA (dibaca AH). Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri DUA huruf, Artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan.
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa DUA buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah).

☞☞☞

Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu. Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf ALIF dan huruf LAM yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai ALIF LAM La'tif dan kedua huruf itu menunjukkan DZAT Allah, maksudnya Ma'rifat yang sema'rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma'rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
  Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya). Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.

☞☞☞

Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf. Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada.
  Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh￾tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya. "Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah". (Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu) maka yang ada hanya satu saja yaitu satu DZAT dan dari DZAT itulah datangnya Alam beserta isinya.
  Al-Qur'an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fateha, dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada BASMALLAH, dan BASMALLAH itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
  Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf ALIF.

Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan "ASMA ALLAH, AF'AL ALLAH, SIFAT ALLAH dan DZAT". Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya,maka yang akan tinggal adalah kosong. "LA SAUTUN WALA HARFUN", (tidak ada huruf dan tiada suara) inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan DZAT. "TARKU MAYIWALLAH" (meninggalkan selain Allah) DZAT Allah saja yang ada.
"LA MAUJUDA ILLALLAH"
(tidak ada yang ada hanya Allah).

Salam...

Baca Selengkapnya →
Rabu, 15 Maret 2017

Akunya AKU

0 komentar

   SESUNGGUHNYA DZAT ITU ADA DALAM ISTANA AKAL AKAN MASUK DALAM ISTANA QALBU,
PADA TAHAP INI LENYAPLAH SELURUH ASMA ALLAH SEMBILAN PULUH SEMBILAN MENJADI SATU TITIK SAJA
BAGAIKAN PROSES PERJALANAN AIR SUNGAI MENUJU SAMUDRA.
SEHINGGA AIR SUNGAI TIDAK DISEBUT AIR SUNGAI LAGI MELAINKAN SAMUDRA . .
PADA TAHAP PENYATUAN DAN PENGESAAN-NYA DALAM QALBU INILAH KITA SEMUA AKAN MAMPU BERKATA-KATA DENGAN-NYA, BUKAN DENGAN ALLAH LAGI KARENA ALLAH ADALAH DIMENSI LISAN, DIMENSI DZIKIR DAN MASIH JAUH DARI DIMENSI HAKIKAT-NYA .. .
PERHATIKANLAH SEBELUM TITIK ITU DITULISKAN DAN JATUH DI ATAS KERTAS YANG PUTIH . . .
TITIK ITU "BIKANA MA KANA, MA KANA, BI YAKUNU MA YAKUNU, FAWUJUDUL 'AWALIMI BI"
★ DENGAN AKU ADA, APA SAJA YANG TELAH ADA, DAN DENGAN AKU AKAN ADA APA SAJA YANG AKAN ADA, MAKA ADANYA SEMUA 'ALAM INI ADALAH DENGANKU, DIA ADALAH AKU, AKU ADALAH DIA ★
INTINYA AKU ADALAH HAKIKATNYA ALLAH TA'ALA, SEBAB ALLAH PADA HAKIKATNYA MASIH SEKEDAR NAMANYA, WALAU MASIH SEKEDAR NAMANYA SAJA SUDAH AGUNG DAN MAHA LUAR BIASA, BAGAIMANA DENGAN AKUNYA AKU . . .

Baca Selengkapnya →

BISMILLAH

1 komentar

MENERANGKAN HURUF "ALIF"

   Huruf ALIF didalam lafadz BISMILLAH sebenarnya ALIF AHADAYIH. Dan disebut juga ALIF DZATUL WAHID. ALIF sebagai tanda adanya ALAM AHADIYAH, Yaitu tanda adanya DZAT sejati. Dan sebagai bukti nyata hanya ada Allah semata tidak ada yang lainnya. Yang mempunyai Cahaya Kehidupan. Yaitu Hidup yang Menghidupi yang disebut BANYU NUR ALIF (Air Cahaya Alif) atau disebut juga dengan BANYU SEJATI (Air Sejati) atau RATU NING BANYU (Penguasa Air). Dan juga dinamakan Allah Yang Hidup atau Satu Rupa Yang merupakan tempat Menyatunya antara Hidup dan Mati.
   Didalam Alam ini masih berupa WUJUD mahdhi/WUJUD DZAT sejati/WUJUD tunggal, hidup tunggal, rasa tunggal, belum ada yang lainnya dan disebut LATA'YUN , Yaitu DZAT yang WUJUD dengan sendirinya tanpa ada yang mewujudkan, hidup sendiri tanpa ada yang menghidupkan.
  Dalilnya: terdapat didalam kitab suci Al-Qur'anul Karim, "QUL HUWALLAHU AHAD" Artinya: Katakanlah Wahai Muhammad kepada seluruh umat,kalau sebenarnya Allah SWT adalah DZAT tunggal, rasa tunggal/Esa yang menjadikan alam dunia dan seisinya.

MENERANGKAN HURUF "BA"

   Huruf BA' didalam lafadz BISMILLAH menunjukkan adanya ALAM WAHDAH.
Adanya ALAM WAHDAH menunjukkan sifat sejati. Dan disebut Sejatinya Muhammad. atau Hakekat
Muhammadiyah. Dan juga disebut nyatanya DZATULLAH, adanya sejati NURULLAH, dan disebut sejatinya NUR MUHAMMAD, dan nyata kenyataannya Allah yang telah menjadikan seluruh Alam dunia. Jadi harus mengertilah bahwa ALIF didalam lafadz BISMILLAH adalah yang menjadikan semua hidup dan semua Ruh . Sedangkan huruf BA' yang menjadikan WUJUD nyata semua Alam. Oleh karena itu hidupnya semua Alam dunia dikarenakan adanya ALIF (Bathin) dan BA' (Dhohir) didalam lafadz BISMILLAH. Karena itu ALIF dan BA' didalam lafadz BISMILLAH itulah yang menjadi BAPAK dan IBU seluruh Alam dunia. Dan ALIF lafadz BISMILLAH itu disebut NURULLAH sedangkan BA' lafadz BISMILLAH itu disebut Sejatinya NUR MUHAMMAD. Kemudian NURULLAH dan NUR MUHAMMAD menyatu menjadi satu kesatuan yang tak terpisah sehingga tidak dapat lagi dibedakan. Didalam kehidupan nyata berkumpulnya NURULLAH dan NUR MUHAMMAD disebut sebagai kumpulnya antara pria sejati dan wanita sejati yang disebut sebagai NUR MA'AN. Dalilnya: ada didalam kitab suci Al-Qu'anul Karim : "NUURUN 'ALA NUURIN YAHDILLAAHU LINUURIHI MAN YASYAAU YAKHRIBULLAAHULAMTSAALA LINNAASI WALLAAHU BIKULLI SYAIUN 'ALIIM."
  Dengan adanya Nur tersebut,sebenarnya Allah SWT ingin memberitahukan kepada semua makhluk ciptaan-Nya dan agar manusia mengetahui bahwa sebenarnya DIA maha mengetahui terhadap semua ciptaan-Nya.

MENERANGKAN HURUF "SIN"

   Huruf SIN didalam lafadz BISMILLAH itu menunjukkan adanya ALAM WAHIDIYAT, Yaitu adanya ILMU yang tiga dan ASMA yang tiga pula.
Yang disebut dengan ILMU yang tiga adalah :
-AHADIYAT,
-WAHDAT,
-WAHIDIYAT.
Dan yang disebut ASMA yang tiga adalah :
-ALLAH,
-MUHAMMAD,
-ADAM.
Sesungguhnya ALLAH SWT adalah DZAT Sejati, MUHAMMAD adalah SIFAT Sejati, dan ADAM adalah ASMA Sejati , Yaitu nyatanya Rasul.
RASUL adalah NUR yang hidup dari NURULLAH Yaitu nyatanya ADAM. Dan ADAM yang menjadi Bapaknya semua manusia dibumi ini.

MENERANGKAN HURUF "MIM"

   Huruf MIM didalam lafadz BISMILLAH menunjukkan adanya ROH IDLAFI . Dan Roh Idlafi menyatakan adanya manusia sejati, dan menunjukkan adanya AF'AL sejati.
  Rangkaian Huruf SIN dan MIM menunjukkan adanya Alam Arwah ,Alam Misal, Alam Ajsam dan Alam Insan Kamil , yaitu nyatanya ASMA Allah yang merupakan ASMA DZAT mutlak. Nyatanya MUHAMMAD adalah sebagai pengganti DZAT yang nyata. Sehingga sejatinya ALLAH adalah DZAT nyata yang diwujudkan didalam MUHAMMAD. Dan disebut dhohirnya MUHAMMAD tetapi Hakekatnya ALLAH atau Nyatanya ALLAH TA'ALA. Nyatanya MUHAMMAD Yaitu nyatanya ALAM AJSAM yaitu nyatanya ASMA RASUL dan rupanya ADAM IDLAFI.
   Yang menjadi badan dan nyawa/Rasa Tunggal. Dan bagi yang mengetahui arti dua kalimat syahadat berarti sudah mengerti sejatinya ALLAH dan mengerti sejatinya MUHAMMAD, mengerti sejatinya DZHOHIR dan mengerti sejatinya BATHIN, Yaitu dhahirnya NABI bathinya WALI,dhahirnya MUHAMMAD bathinya ALLAH.
  Dan disebut jasad MUHAMMAD hidupnya adalah ALLAH. Dan yang sudah mengerti sejatinya badan dan mengerti sejatinya hidup,Yaitu nyata sejatinya bapak dan ibu.
SIFAT JALAL itu NURULLAH Yaitu Pria sejati dan SIFAT
JAMAL itu NUR MUHAMMAD Yaitu Wanita sejati .
SIFAT JALAL itu kuasa mengeluarkan besi.
SIFAT JAMAL itu kuasa mengeluarkan batu.
Bercampurnya besi dan batu menjadi api. Ibaratnya api itu adalah bercampurnya raga dan
hidup/jasad dan ruh .
Dan tidak akan ada anak kalau tidak ada ibu dan bapak..
Dan tidak akan ada WAHIDIYAH kalau tidak ada
AHADIYAH dan WAHDAH.
Jadi AHADIYAH melahirkan WAHDAH,
WAHDAH melahirkan WAHIDIYAH,
WAHIDIYAH melahirkan semua alam yang lainnya .
AHADIYAH Maqamnya DZAT
WAHDAH Maqamnya SIFAT
WAHIDIYAH Maqamnya ASMA
semua yang ada dialam Maqamnya AF'AL dan tidak mungkin ada AF'AL bila tidak ada ASMA.
Tidak ada ASMA kalau tidak ada SIFAT, sebab semua AF'AL , ASMA, SIFAT adalah hakekatnya DZAT.
  Jadi apabila hamba sudah bisa FANA' DZAT dan FANA' SIFAT serta FANA' AF'AL , akan bisa KAMAL. Kalau sudah bisa KAMAL akan bisa QOHAR.
Yaitu keadaan dhahir dan bathin sudah bisa kumpul menjadi satu. Makanya kalian harus mengerti berkumpulnya antara jasad, roh, rasa Allah yang mendalam itu seperti bercampurnya pria dan wanita. Semoga Allah SWT memberikan pemahaman-Nya kepada kita semua,karena hanya Dialah Dzat yang memiliki segala Ilmu dan ke Fahaman.

Baca Selengkapnya →
KENZIA & KENZIE. Diberdayakan oleh Blogger.