DI dalam Kitab Fathurrahman, disebutkan bahwa nama "ALLAH" itu tertulis didalam AL-QUR'AN sebanyak 2.696 tempat. Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil?
Mengapa begitu banyak nama ALLAH, DZAT yang MAHA ESA itu bagi kita…?
☞☞☞
Allah, Dzat yang maha esa, berpesan :
"WAHAI HAMBAKU JANGANLAH KAMU SEKALIAN LUPA KEPADA NAMAKU"
Maksudnya : ALLAH itu NAMAKU dan DZATKU, dan tidak akan pernah bercerai, NAMAKU dan DZATKU itu satu.
☞☞☞
ALLAH SWT juga telah menurunkan SERATUS kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah EMPAT kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur'annul karim, dan rahasia Al-Qur'annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah "ALLAH".
Begitu pula dengan kalimah "LA ILAHA ILALLAH" jika ditulis dalam bahasa arab ada DUA BELAS huruf, dan jika digugurkan DELAPAN huruf
pada awal kalimah "LA ILAHA ILALLAH", maka akan tertinggal EMPAT huruf saja, Yaitu "ALLAH".
Makna kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung makna dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh ALLAH SWT dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar ALIF, LAM DIAWAL, LAM DIAKHIR dan HA.
Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya,
Yaitu = huruf ALIF (ا ), maka akan tersisa TIGA huruf saja dan bunyinya tidak ALLAH lagi tetapi akan berbunyi LILLAH, Artinya : bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, Yaitu = huruf LAM AWAL (ل ), maka akan tersisa DUA huruf saja dan bunyinya tidak LILLAH lagi tetapi akan berbunyi LAHU. "LAHU MAFISSAMAWATI WAL ARDI" Artinya : Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, Yaitu = huruf LAM AKHIR ( ل), maka akan tersisa SATU huruf saja dan bunyinya tidak LAHU lagi tetapi HU, "HUWAL HAIYUL QAYUM", Artinya : DZat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah HUWA, sebenarnya setiap kalimah HUWA, Artinya DZAT, misalnya :
"QUL HUWALLAHU AHAD" Artinya : DZAT yang bersifat kesempurnaan yang dinamai ALLAH. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, Artinya DZAT.
☞☞☞
Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga. Perhatikan beberapa pengguguran-pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan LAM (ل ) pertama dan LAM (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), Yaitu huruf ALIF dan huruf HA (dibaca AH). Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri DUA huruf, Artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan.
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa DUA buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah).
☞☞☞
Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu. Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf ALIF dan huruf LAM yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai ALIF LAM La'tif dan kedua huruf itu menunjukkan DZAT Allah, maksudnya Ma'rifat yang sema'rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma'rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya). Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
☞☞☞
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf. Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada.
Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuhtumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya. "Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah". (Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu) maka yang ada hanya satu saja yaitu satu DZAT dan dari DZAT itulah datangnya Alam beserta isinya.
Al-Qur'an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fateha, dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada BASMALLAH, dan BASMALLAH itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf ALIF.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan "ASMA ALLAH, AF'AL ALLAH, SIFAT ALLAH dan DZAT". Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya,maka yang akan tinggal adalah kosong. "LA SAUTUN WALA HARFUN", (tidak ada huruf dan tiada suara) inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan DZAT. "TARKU MAYIWALLAH" (meninggalkan selain Allah) DZAT Allah saja yang ada.
"LA MAUJUDA ILLALLAH"
(tidak ada yang ada hanya Allah).
Salam...